Cerpen "Dibalik Mata Ini"

by - November 27, 2016

DIBALIK MATA INI

Hari ini adalah hari senin, hari yang kebanyakan dibenci oleh anak sekolah, namun tidak  dengan Natha siswi kelas 11 SMA ini. Ia mempunyai sikap acuh tak acuh sehingga membuat dirinya tidak peduli dengan keadaan ini. ya dia sama seperti siswa siswi biasa yang berangkat ya berangkat aja nggak meduliin yang lain.. nah ini sekilas tentang kepribadian Natha.
***
Sesampainya di sekolahan, seperti biasa dia kumpul bersama dengan kedua sahabatnya, yaitu Vanka yang cerewet dan Nurul yang sok tau, mereka ngomongin orang lah, ngomongin guru lah, dan apa aja yang mereka suka. Tiba tiba “kringggggg” bel masuk berbunyi, mereka masuk ke kelas mereka yang kebetulan mereka satu kelas. Kelas mulai gaduh karena guru belum juga masuk ke kelas mereka, inilah saat yang tepat untuk mereka gunakan melanjutkan pembicaraan mereka tadi. “Ehh,lo tau nggak? Gue denger denger ada siswa baru lho” ucap Nurul yang memang sok tau ini “Ah yang bener lo??dia cewek apa pria?? pasti pria kan?? Cakep nggak?? Cakep kan?? Dia pindah ke kelas kita nggak?? Iya kan??” kata Vanka yang super duper cerewet ini. “Hemmm. Mulai nih kebiasaannya” kata Nurul yang jengkel. “Biarin” kata Vanka. ”Emm kalo dia cakep gimana? Mau lo gebet juga?” ejek Nurul. Tiba tiba pandangan mereka beralih ke Natha yang kelihatan murung tak bersemangat. “Itu Natha kenapa??” Tanya Vanka. ”Entah” tambah Nurul. “Hehh Nat lo kanapa? Dari tadi pagi gue lihat lo nggak semangat gitu? Lo tau nggak, kata Nurul ada anak baru lho, kalo pria lo mau gue jodohin sama dia? Ehh enggak deh, buat aku aja.hahahaha” kata Vanka. “Hussss” bentak Nurul. ”Gue nggak papa kok, cuma lagi badmood aja” kata Natha.
“Ehhh guys, jangan berisik itu ibu guru sudah otw, dia kayaknya bawa murid baru deh”  kata Hendra. “Hahh,beneran?? Wahhh… kalo itu pria pasti ganteng”  kata Vanka dengan suaranya yang khas, kayak petir. ”Huuuuuuuuuu” ejek temen temen sekelas nya.
Selamat pagi anak anak, maaf ibu datangnya agak telat, karena ada sedikit kepentingan. Nah anak anak hari ini kalian kedatangan teman baru yang akan  belajar bersama kalian selama 2 tahun kedepan. ”Baik sekarang silahkan perkenalkan diri kamu”  kata ibu guru. “Perkenalkan, nama saya Christian, biasa dipanggil Tian, saya pindahan dari SMA di Magelang, senang bisa pindah di sekolah ini”. kata Christian, sembari menatap kedepan berusaha untuk melemparkan tatapan bersahabat kepada semuanya. Dan dia segera menyadari kalau hampir semua yang berada di dalam kelas menatap kearahnya. Namun, karena ada kata ‘hampir’ maka, itu berarti tidak semua. Karena dengan jelas, mata Tian terhenti kearah penghuni bangku di depannya. Gadis yang berambut panjang tergerai, sedang asik dengan buku bacaannya. Tak menatapnya sama sekali, entah karena ia keasikan membaca buku atau memang kehadirannya sama sekali tidak menarik perhatian. Entahlah, Tian bukan merupakan tipe orang yang bisa menebak kepribadian seseorang. Rupanya gadis itu adalah Natha. ”Baiklah anak anak, ibu rasa sudah cukup perkenalannya, nah Tian kamu boleh pilih tempat duduk yang kamu sukai” kata ibu guru. Tian pun memilih tempat duduk di belakangnya Natha. ”Haii Tian,kenalin gue Vanka, gue siswi paling cantik di sekolah ini” kata Vanka. ” Ihh apaan sih genit banget, maafin dia ya, dia emang gitu orang nya, emm Tian kenalin, gue Nurul temennya Vanka” kata Nurul. “Haii Vanka, haii Nurul senang bisa kenalan sama kalian” kata Tian.
***
Setelah beberapa jam berlalu,”kringgggggg” bel pulang sekolah berbunyi. Di perjalann pulang Tian menyadari kalo Gadis itu dari tadi sama sekali tidak menoleh kearah nya, yang membuat Tian menjadi penasaran. Ingin menyapa tapi ia mengurungkan niat itu, takut mendapatkan tanggapan yang tidak semestinya. Tanpa berikir panjang ia kemudian bertanya nama gadis itu ke hendra yang kebetulan sedang pulang bersamaan. “Ndra, ngomong ngomong gadis yang disamingnya Vanka itu namanya siapa ya??” Tanya Tian. “Oh ituu.. jangan jangan kamu naksir ya.. cieeee”  ledek hendra. “Enggak ya, gue Cuma penasaran aja, nggak lebih” kata Tian. ”Okeylahh.. dia itu namanya Natha, gue punya nomor handphone nya, lo mau??” kata Hendra. Tanpa berpikir panjang Tian kemudian mengiya kan tawaran Hendra.
                                                ***
Sesampainya di rumah, Tian bergegas menghubungi Natha, mereka mulai ngobrol panjang lebar, hingga membuat mereka semakin akrab. Hari terus berganti, Tian dan Natha mulai ada perasaan nyaman, entah karena sikap mereka yang dewasa atau memang Cinta lah yang membuat mereka merasakan indahnya dunia. Keesokan harinya seperti biasa Tian dan Natha beraktifitas seperti selayaknya teman biasa, tidak ada tanda tanda kalau mereka saling tertarik, bahkan Vanka dan Nurul pun tidak mengetahui nya. Memang Tian dan Natha sudah berjanji jika ia tidak memberitahu kepada teman teman nya, jika selama ini ia saling menaruh hati.
***
“Nat, Tian nyariin lo tuh, dia ada di Taman, Sana gih temuin dia dulu. Kasian dia udah nunggu” kata Nurul. “Emangnya dia nyariin aku buat apa?” tanya Natha penasaran. ”Udahlah..sana aja dulu, nanti kamu tau kok” tambah Vanka. Natha pun bergegas nemuin Tian di taman, dan tanpa ia sadari ternyata Vinka dan Nurul sudah mengetahui perasaann Tian dan Natha, mereka berniat untuk memberi kejutan kepada sahabatnya itu.
***
“Tian?? Ngapain kamu manggil aku ke sini??” panggil Natha sambil menepuk pundaknya
“Aku pengen ngomong sesuatu sama kamu Nat.” Kata Tian
“Mau ngomong apa? Ngomong aja langsung”
“Natha, sejak aku memperkenalkan diriku ke teman teman semua, Cuma kamu yang membuat aku penasaran, sikap kamu yang cuek membuat aku ingin lebih mengenal kamu. Awalnya aku gak pernah kepikiran buat suka sama kamu,apalagi cinta sama kamu, tapi semakin lama aku kenal kamu, ternyata aku merasa nyaman sama kamu, ganjil rasanya kalau gak ketemu kamu, cuma nama kamu yang setiap hari aku bisikan dalam doaku, nama yang membuat air mataku berlomba lomba menggenangi wajahku. Entah keajaiban apa yang ada di dalam namamu itu, aku tidak pernah menjanjikan kesetiaan tapi aku berjanji akan sebuah perasaan, perasaan yang tidak akan pernah sirna ditengah gelapnya dunia. Jadi Kamu mau nggak jadi pacar ku?? Kata Tian.
 Seketika semua teman teman Tian dan Natha pun  berteriak ”Terima,terima,terima” termasuk Vanka dan Nurul.
 “Ihhhh sosweet banget ya Christian, aku jadi iri deh” kata Vinka. “Samaaaaa” tambah Nurul. “Emmm, Tian makasih ya kamu telah datang di dalam kehidupan ku, aku juga nyaman saat di dekatmu, kau adalah salah satu laki-laki yang bisa memahami keadaan ku, aku seneng banget bisa kenal kamu, jadi sekarang aku mau jadi pacar kamu.” Kata Natha.
Semuanya pun bersorak sorai mendengar kalimat yang dilontarkan dari mulut Natha.“Tian, aku mohon sama kamu, kamu jangan pernah tinggalin aku ya,aku sayang banget sama kamu.” pinta Natha.
”iya sayang, aku janji aku nggak akan ninggalin kamu. Aku juga sayang banget sama kamu. Makasih ya” kata Tian


Karya : Naomi Kurnia

You May Also Like

0 komentar