Cerpen "Dibalik Mata Ini"
DIBALIK
MATA INI
Hari ini adalah hari senin, hari
yang kebanyakan dibenci oleh anak sekolah, namun tidak dengan Natha siswi kelas 11 SMA ini. Ia
mempunyai sikap acuh tak acuh sehingga membuat dirinya tidak peduli dengan
keadaan ini. ya dia sama seperti siswa siswi biasa yang berangkat ya berangkat
aja nggak meduliin yang lain.. nah ini sekilas tentang kepribadian Natha.
***
Sesampainya di sekolahan, seperti
biasa dia kumpul bersama dengan kedua sahabatnya, yaitu Vanka yang cerewet dan
Nurul yang sok tau, mereka ngomongin orang lah, ngomongin guru lah, dan apa aja
yang mereka suka. Tiba tiba “kringggggg” bel masuk berbunyi, mereka masuk ke
kelas mereka yang kebetulan mereka satu kelas. Kelas mulai gaduh karena guru
belum juga masuk ke kelas mereka, inilah saat yang tepat untuk mereka gunakan
melanjutkan pembicaraan mereka tadi. “Ehh,lo tau nggak? Gue denger denger ada
siswa baru lho” ucap Nurul yang memang sok tau ini “Ah yang bener lo??dia cewek
apa pria?? pasti pria kan?? Cakep nggak?? Cakep kan?? Dia pindah ke kelas kita
nggak?? Iya kan??” kata Vanka yang super duper cerewet ini. “Hemmm. Mulai nih
kebiasaannya” kata Nurul yang jengkel. “Biarin” kata Vanka. ”Emm kalo dia cakep
gimana? Mau lo gebet juga?” ejek Nurul. Tiba tiba pandangan mereka beralih ke
Natha yang kelihatan murung tak bersemangat. “Itu Natha kenapa??” Tanya Vanka.
”Entah” tambah Nurul. “Hehh Nat lo kanapa? Dari tadi pagi gue lihat lo nggak
semangat gitu? Lo tau nggak, kata Nurul ada anak baru lho, kalo pria lo mau gue
jodohin sama dia? Ehh enggak deh, buat aku aja.hahahaha” kata Vanka. “Hussss”
bentak Nurul. ”Gue nggak papa kok, cuma lagi badmood aja” kata Natha.
“Ehhh guys, jangan berisik itu ibu guru sudah otw, dia kayaknya bawa
murid baru deh” kata Hendra.
“Hahh,beneran?? Wahhh… kalo itu pria pasti ganteng” kata Vanka dengan suaranya yang khas, kayak
petir. ”Huuuuuuuuuu” ejek temen temen sekelas nya.
Selamat pagi anak anak, maaf ibu
datangnya agak telat, karena ada sedikit kepentingan. Nah anak anak hari ini
kalian kedatangan teman baru yang akan
belajar bersama kalian selama 2 tahun kedepan. ”Baik sekarang silahkan
perkenalkan diri kamu” kata ibu guru.
“Perkenalkan, nama saya Christian, biasa dipanggil Tian, saya pindahan dari SMA
di Magelang, senang bisa pindah di sekolah ini”. kata Christian, sembari
menatap kedepan berusaha untuk melemparkan tatapan bersahabat kepada semuanya.
Dan dia segera menyadari kalau hampir semua yang berada di dalam kelas menatap
kearahnya. Namun, karena ada kata ‘hampir’ maka, itu berarti tidak semua.
Karena dengan jelas, mata Tian terhenti kearah penghuni bangku di depannya.
Gadis yang berambut panjang tergerai, sedang asik dengan buku bacaannya. Tak
menatapnya sama sekali, entah karena ia keasikan membaca buku atau memang
kehadirannya sama sekali tidak menarik perhatian. Entahlah, Tian bukan
merupakan tipe orang yang bisa menebak kepribadian seseorang. Rupanya gadis itu
adalah Natha. ”Baiklah anak anak, ibu rasa sudah cukup perkenalannya, nah Tian
kamu boleh pilih tempat duduk yang kamu sukai” kata ibu guru. Tian pun memilih
tempat duduk di belakangnya Natha. ”Haii Tian,kenalin gue Vanka, gue siswi
paling cantik di sekolah ini” kata Vanka. ” Ihh apaan sih genit banget, maafin
dia ya, dia emang gitu orang nya, emm Tian kenalin, gue Nurul temennya Vanka”
kata Nurul. “Haii Vanka, haii Nurul senang bisa kenalan sama kalian” kata Tian.
***
Setelah beberapa jam
berlalu,”kringgggggg” bel pulang sekolah berbunyi. Di perjalann pulang Tian
menyadari kalo Gadis itu dari tadi sama sekali tidak menoleh kearah nya, yang
membuat Tian menjadi penasaran. Ingin menyapa tapi ia mengurungkan niat itu,
takut mendapatkan tanggapan yang tidak semestinya. Tanpa berikir panjang ia
kemudian bertanya nama gadis itu ke hendra yang kebetulan sedang pulang
bersamaan. “Ndra, ngomong ngomong gadis yang disamingnya Vanka itu namanya
siapa ya??” Tanya Tian. “Oh ituu.. jangan jangan kamu naksir ya.. cieeee” ledek hendra. “Enggak ya, gue Cuma penasaran
aja, nggak lebih” kata Tian. ”Okeylahh.. dia itu namanya Natha, gue punya nomor
handphone nya, lo mau??” kata Hendra. Tanpa berpikir panjang Tian kemudian
mengiya kan tawaran Hendra.
***
Sesampainya di rumah, Tian bergegas
menghubungi Natha, mereka mulai ngobrol panjang lebar, hingga membuat mereka
semakin akrab. Hari terus berganti, Tian dan Natha mulai ada perasaan nyaman,
entah karena sikap mereka yang dewasa atau memang Cinta lah yang membuat mereka
merasakan indahnya dunia. Keesokan harinya seperti biasa Tian dan Natha
beraktifitas seperti selayaknya teman biasa, tidak ada tanda tanda kalau mereka
saling tertarik, bahkan Vanka dan Nurul pun tidak mengetahui nya. Memang Tian dan
Natha sudah berjanji jika ia tidak memberitahu kepada teman teman nya, jika
selama ini ia saling menaruh hati.
***
“Nat,
Tian nyariin lo tuh, dia ada di Taman, Sana gih temuin dia dulu. Kasian dia
udah nunggu” kata Nurul. “Emangnya dia nyariin aku buat apa?” tanya Natha
penasaran. ”Udahlah..sana aja dulu, nanti kamu tau kok” tambah Vanka. Natha pun
bergegas nemuin Tian di taman, dan tanpa ia sadari ternyata Vinka dan Nurul
sudah mengetahui perasaann Tian dan Natha, mereka berniat untuk memberi kejutan
kepada sahabatnya itu.
***
“Tian??
Ngapain kamu manggil aku ke sini??” panggil Natha sambil menepuk pundaknya
“Aku
pengen ngomong sesuatu sama kamu Nat.” Kata Tian
“Mau
ngomong apa? Ngomong aja langsung”
“Natha,
sejak aku memperkenalkan diriku ke teman teman semua, Cuma kamu yang membuat
aku penasaran, sikap kamu yang cuek membuat aku ingin lebih mengenal kamu.
Awalnya aku gak pernah kepikiran buat suka sama kamu,apalagi cinta sama kamu,
tapi semakin lama aku kenal kamu, ternyata aku merasa nyaman sama kamu, ganjil
rasanya kalau gak ketemu kamu, cuma nama kamu yang setiap hari aku bisikan
dalam doaku, nama yang membuat air mataku berlomba lomba menggenangi wajahku.
Entah keajaiban apa yang ada di dalam namamu itu, aku tidak pernah menjanjikan
kesetiaan tapi aku berjanji akan sebuah perasaan, perasaan yang tidak akan
pernah sirna ditengah gelapnya dunia. Jadi Kamu mau nggak jadi pacar ku?? Kata
Tian.
Seketika semua teman teman Tian dan Natha
pun berteriak ”Terima,terima,terima”
termasuk Vanka dan Nurul.
“Ihhhh sosweet
banget ya Christian, aku jadi iri deh” kata Vinka. “Samaaaaa” tambah Nurul.
“Emmm, Tian makasih ya kamu telah datang di dalam kehidupan ku, aku juga nyaman
saat di dekatmu, kau adalah salah satu laki-laki yang bisa memahami keadaan ku,
aku seneng banget bisa kenal kamu, jadi sekarang aku mau jadi pacar kamu.” Kata
Natha.
Semuanya
pun bersorak sorai mendengar kalimat yang dilontarkan dari mulut Natha.“Tian,
aku mohon sama kamu, kamu jangan pernah tinggalin aku ya,aku sayang banget sama
kamu.” pinta Natha.
”iya
sayang, aku janji aku nggak akan ninggalin kamu. Aku juga sayang banget sama
kamu. Makasih ya” kata Tian
Karya : Naomi Kurnia
0 komentar